Nusa Tenggara Timur bagi kedua perempuan muda ini memberikan satu hal yang paling berkenang dalam perjalanan hidupnya. Berawal dari perjalanan liburan selepas masa kuliah, mereka menemukan satu warisan budaya yang bernilai tinggi.

Kain tenun ikat Mama Sariat memang begitu istimewa. Dari tangan mahir Mama Sariat tercipta benang kapas dan pewarna alami berkualitas.

Lembaga Pembiayaan Ekspor (LPEI) atau Indonesia Eximbank memberdayakan Mama Sariat Tole sebagai mentor untuk mendampingi para penenun di Pulau Alor.

Selain menjadi ciri khas kerajinan, kain tenun juga memiliki nilai adat yang sakral dalam pelaksanaan adat istiadat bagi masyarakat Tanimbar.

Sepulangnya dari Labuan Bajo, tidak lengkap rasanya tanpa membeli suvenir berupa kain tenun ikat.