Pemerintah Jordania mengeksekusi dua terpidana teroris pada saat fajar hari Rabu (4/2/2015) setelah bersumpah untuk memberikan tanggapan keras atas pembunuhan seorang pilot tempur negara itu oleh kelompok Negara Islam atau ISIS.
Raja Jordania, Abdullah, mempersingkat kunjungannya di Amerika Serikat untuk kembali ke Amman setelah beredarnya video pembunuhan pilot Jordania yang disandera kelompok militan.
Jordania berikrar akan melakukan apa pun yang dapat dilakukannya untuk membebaskan seorang pilotnya yang ditangkap kelompok militan Negara Islam (ISIS), setelah keluarnya video yang menunjukkan pemenggalan kepala seorang sandera Jepang.