Wacana pencapresan Jusuf Kalla dinilai mengancam soliditas Partai Golkar yang tengah merapatkan barisan untuk mengusung Aburizal "Ical" Bakrie sebagai capres.
Munculnya nama Mahfud MD, Rhoma Irama, dan Jusuf Kalla dalam bursa calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dinilai sebagai salah satu taktik dan strategi PKB dalam meningkatkan elektabilitas partai.
Jusuf Kalla mendukung langkah Kementerian Luar Negeri yang melayangkan protes tentang fasilitas penyadapan di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.