Penegasan ini terkait dengan pemberitaan oleh sebuah harian terbitan Jakarta pada 12 Oktober 2015 yang menyebutkan bahwa uang tol dengan nilai puluhan miliar rupiah bobol oleh mafia, dan menyebabkan kinerja perseroan menurun.
Sampai dengan Agustus 2015, volume lalu lintas transaksi di seluruh ruas jalan tol Jasa Marga masih menunjukkan kenaikan yang cukup positif, yaitu sebesar 4,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.