Jaksa menuding Alexander adalah simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berencana melakukan serangan dengan menggunakan senjata api dan bom di beberapa asrama mahasiswa dan sebuah kafetaria.
Sejumlah perempuan dan gadis muda yang ditawan sebagai budak seks oleh militan ISIS melarikan diri dari para penculiknya dengan bantuan jaringan pejuang perlawanan bawah tanah yang heroik.
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku mendalangi sebuah aksi bom mobil di luar kantor konsulat Italia di Kairo, Sabtu (11/7/2015), yang menewaskan satu orang dan melukai 9 orang lainnya.