Parlemen Irak menyetujui pemerintahan inklusif baru di bawah pimpinan Perdana Menteri Haidar al-Abadi di tengah upaya mengatasi kelompok Negara Islam (Daulah Islamiyah) atau yang lebih dikenal dengan nama ISIS.
Utusan PBB untuk anak-anak dan konflik bersenjata mengatakan, pejuang Islam di Irak telah menewaskan ratusan anak. Kebanyakan dibunuh dalam eksekusi dan beberapa anak digunakan sebagai pembom bunuh diri.
Militer AS melancarkan serangan udara yang menyasar kaum militan ISIS di sekitar sebuah bendungan utama di Irak barat pada Minggu (7/9/2014). Demikian kata Pentagon.
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mempertimbangkan dengan serius jika Irak meminta bantuan dalam perang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).