Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

#Interview

01:09:15
[BEGINU S6E9]: Marchella FP, Kuliah DKV dengan IPK 1,8 dan Belajar Hidup Melunak
[BEGINU S6E9]: Marchella FP, Kuliah DKV dengan IPK 1,8 dan Belajar Hidup Melunak
Marchella FP, Kuliah DKV dengan IPK 1,8 dan Belajar Hidup Melunak
video
10:12
[FULL] Interview Daniele Massaro: AC Milan Harus Bermain Untuk Menjadi Juara
[FULL] Interview Daniele Massaro: AC Milan Harus Bermain Untuk Menjadi Juara
Daniele Massaro datang ke Indonesia dan menceritakan tentang AC Milan di saat terkini dan harapannya untuk AC Milan ke depannya.
video
40:32
NR #32: Nilai Ekonomis Lidi Sawit di Riau; Dulu Dibuang, Kini Disayang
NR #32: Nilai Ekonomis Lidi Sawit di Riau; Dulu Dibuang, Kini Disayang
Salam Nusaraya! Semangat Bhinneka Indonesia Raya! Perdana di Nusaraya dikunjungi oleh seorang gubernur, tepatnya dari provinsi Riau yaitu Drs. H. Syamsuar, M.Si. Menariknya, seraya berkunjung, Syamsuar mengenakan kemeja batik khas Riau yang bermotifkan harimau Sumatera. Batik tersebut sekaligus menjadi promosi hasil UMKM dan pesan untuk mengkampanyekan harimau Sumatera sebagai satwa langka yang dilindungi. Selain memperkenalkan batik khas Riau, Syamsuar juga bercerita soal makanan khas seperti Lempo, Kacang Pukul dan lain sebagainya. Produk makanan khas Riau tersebut merupakan warisan tak benda yang diakui secara nasional. Selain itu, di Riau terdapat pemanfaatan Lidi Sawit yang merupakan hasil batang daun dari kelapa sawit. Sebelum adanya pemanfaatan, lidi sawit hanya dibuang. Namun, kini lidi sawit menjadi bahan baku yang dapat diubah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. Seperti apakah pemanfaatan lidi sawit di Riau? Simak obrolan lengkapnya bersama Drs. H. Syamsuar, M.Si. Gubernur Riau, hanya di Nusaraya. #nusaraya #gubernurriau #syamsuar # #kcm #jernihmelihatdunia
video
57:53
NR #43: Tarakan, Smart City, Kekayaan Alam, dan Sejarah dari Ujung Utara Kalimantan
NR #43: Tarakan, Smart City, Kekayaan Alam, dan Sejarah dari Ujung Utara Kalimantan
Salam Nusaraya! Semangat Bhinneka Indonesia Raya! Tarakan merupakan kota terbesar dan satu - satunya yang terletak di ujung Provinsi Kalimantan Utara. Letaknya yang strategis membuatnya berperan sebagai kota satelit dari ibu kota provinsi Kalimantan Utara, sekaligus gerbang utama Pulau Borneo yang menghubungkan Indonesia dengan Malaysia dan Philipina. Produk terbesar dari Tarakan yang mendominasi untuk diekspor ke luar negeri berasal dari sektor perikanan dan kelautan, terutama ikan dan udang. Sektor ini bahkan menggeser minyak dan gas sebagai produk yang berkontribusi pada pendapatan daerah. Tak hanya sumber daya alam, Tarakan juga berupaya membangun sumber daya manusianya melalui konsep Smart City yang mengacu kepada enam indikator: smart living, smart governance, smart economy, smart mobility, smart environment, dan juga smart people. Tarakan juga memiliki wisata berupa situs peninggalan sejarah Perang Dunia II, dimana wilayah tersebut menjadi pintu masuk pada masa pendudukan Jepang ke Indonesia kala itu. Bagaimana Kota Tarakan mengelola potensi - potensi tersebut? Simak obrolan lengkapnya bersama Wali Kota Tarakan, Dr. H. Khairul, M. Kes., hanya di Nusaraya. #nusaraya #walikotatarakan #kotatarakan #khairul #kcm #jernihmelihatdunia
video
57:08
NR #42: PERAIRAN BANYUASIN KAYA POTENSI LOKAL UNGGULAN
NR #42: PERAIRAN BANYUASIN KAYA POTENSI LOKAL UNGGULAN
Salam Nusaraya! Semangat Bhinneka Indonesia Raya! Kabupaten Banyuasin yang berdiri pada 2002 merupakan daerah yang memiliki beragam potensi alam yang sangat potensial menjadi produk - produk unggulan lokal. Wilayah yang didominasi 60 persen perairan membuat Banyuasin sangat kaya akan hasil alam. Daerah ini dikenal sebagai penghasil ikan terbesar di Sumatera Selatan. Tidak hanya itu, perairan juga jadi sumber daya utama sebagai tujuan wisata, hingga hasil laut yang menjadi bahan utama pembuatan kuliner lokal, yakni pempek udang khas Banyuasin. Banyuasin bahkan memiliki air mineral yang diproduksi langsung dari wilayahnya. Selain itu area pertanian yang luas juga menjadikan Banyuasin lumbung padi terbesar keempat di Indonesia dan nomor satu dari Sumatera. Dari sektor wisata sendiri, Banyuasin memiliki destinasi wisata yang khas, Taman Nasional Sembilang dimana pengunjung dapat menikmati aksi jutaan ekor burung laut yang bermigrasi dari Siberia dan Australia di setiap penghujung tahun. Bagaimana Kabupaten Banyuasin mengelola potensi - potensi tersebut? Simak obrolan lengkapnya bersama Bupati Banyuasin, H. Askolani Jasi, S. H., M. H, hanya di Nusaraya. #nusaraya #bupatibanyuasin #kabupatenbanyuasin #askolanijasi #kcm #jernihmelihatdunia
video

All News

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads