Kebijakan ini sendiri merupakan hasil penyelidikan Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) berdasarkan permohonan PT NS BlueScope Indonesia.

Nama-nama besar dari negeri ginseng, Korea Selatan, ikut membidani lahirnya properti-properti dan karya konstruksi bermutu di Indonesia. Bahkan, sebagian dari karya tersebut termasuk dalam jajaran elite alias properti Grade A.

Masih rendahnya kualitas dan terbatasnya kemampuan kontraktor Indonesia, memicu kekhawatiran pasar konstruksi Nasional akan dikuasai kontraktor asing saat AFTA 2015 berlaku.

Nilai proyek konstruksi di negeri petro dollar Uni Emirat Arab (UEA) selama 2014, diperkirakan menembus angka 315 miliar dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 3.675 triliun.

Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum kembali menggelar kegiatan Konstruksi Indonesia 2014 yang terdiri dari Lomba Pekerja Konstruksi, lomba karya tulis, hingga karya jurnalistik. Tertarik?