Pekerja seks, buruh tani, hingga asisten rumah tangga setiap tahun menjalani "kerja paksa" di seluruh dunia dengan memberikan "penghasilan" 150 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.725 triliun setahun sebagai keuntungan ilegal bagi para bos mereka.
Pemerintah Banglades dan Organisasi Perburuhan PBB (ILO), Selasa (22/10/2013), meluncurkan program senilai 24 juta dolar AS atau sekitar Rp 260 miliar untuk perbaikan kondisi kerja buruh pabrik.