Dengan kondisi ini, informasi yang didapatkan Kompas.com, tim Indonesian Automatic Fingerprints Identification System atau Inafis telah ditarik dari tim DVI.
Proses identifikasi awal sejumlah jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) dimudahkan dengan Mambis. Apa itu Mambis?
Perwakilan dari Uni Emirat Arab yang didampingi Direktur DVI Internasional Indonesia, Anton Kastilani, mendatangi posko DVI Polri di Mapolda Jatim di Surabaya, Selasa (6/1/2014), untuk mengidentifikasi korban AirAsia QZ8501.
Universitas Gadjah Mada mengirim dua pakar odontologi forensik untuk membantu tim Disaster Victim Identification (DVI) dalam mengidentifikasi jenazah penumpang AirAsia QZ8501 melalui gigi.