Masjid Hidayatullah berdiri sejak 1747. Diperkirakan, masjid ini dibangun oleh penduduk sekitar Jalan Karet Depan, Jakarta Selatan, yang kala itu didominasi oleh ras Tiongkok dan Betawi. Meski begitu, tetap disukai jemaah.
Dengan hanya beralaskan spanduk, mereka menjalani ibadah layaknya ibadah yang dilakukan di gereja. Mereka bernyanyi dan mendengarkan khotbah dari lima pendeta yang ada sambil memegang payung.
"Mereka mengeluarkan air mata dan itu bukan air mata sinetron. Kita belum tahu salah atau benar, itu kan di pengadilan. Tapi mereka menyesali," kata Freddy.