Calon wakil presiden Hatta Rajasa meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera menyelesaikan kisruh yang terjadi dalam proses pemungutan suara di Hongkong.
Anggota Bawaslu Daniel Zuchron menyesalkan manajemen penyelenggaraan pemilu oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) di Hongkong. Buruknya manajemen penyelenggaraan mengakibatkan banyak pemilih terpaksa tidak dapat menggunakan hak
Migrant Care mendesak KPU menggelar pemungutan suara susulan untuk WNI yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya di Victoria Park, Hongkong, Minggu (7/7/2014).
Kelompok Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (Pokja PPLN) mengklaim partisipasi pemilu presiden meningkat dibandingkan pada penyelenggaraan pemilu legislatif lalu. Di Hongkong, jumlah pemilih naik empat kali lipat.
Menurut salah satu panitia yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu tersebut, kericuhan baru dimulai justru ketika semua proses pemungutan suara sudah selesai. Berikut ini adalah tuturan salah satu panitia itu tentang satu Minggu di Victoria Park.