Ribuan tenaga kerja Indonesia yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dieksploitasi demi keuntungan di Hongkong, kata organisasi HAM, Amnesti Internasional.
Faktor sosial dan politik, sejak Hongkong diserahkan di bawah kekuasaan Pemerintah China pada tahun 1997, sekali lagi mendorong warga Hongkong meninggalkan bekas koloni Inggris itu.