Mulai terjebak di PLTU Paiton sejak 31 Januari 2015, hiu paus akhirnya mati pada Selasa (10/2/2015). Bagaimana kronologinya? Apakah langkah penyelamatan sudah optimal?
Tujuh sukarelawan Universitas Brawijaya sedang membuat skenario pengangkatan satwa dilindungi itu. Tim dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UB mengkaji teknis pengangkatan ikan menggunakan alat berat dan jaring.
Berbagai upaya sedang dilakukan, termasuk wacana menggunakan jaring dan crane untuk menarik hiu. Bahkan, untuk menyelamatkan hiu ini,pihak jajaran direksi PLTU Paiton menggelar rapat khusus.
Keikutsertaan memantau hiu paus penting sebab hingga kini riset tentang ikan tersebut masih minim. WWF Indonesia menerbitkan buku panduan pemantauan yang bisa dipelajari siapa saja.