Awal tahun 2015, sejumlah perumahan di Bogor mengalami kenaikan harga. Kenaikan tersebut dipicu oleh naiknya tuntutan hidup pegawai seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Urban Redevelopment Authority (URA) melansir laporan perkembangan harga properti residensial yang dikembangkan developer swasta, mengalami penurunan sebesar empat persen selama tahun 2014.
Kendati harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium resmi diturunkan mulai 1 Januari 2015 mendatang, namun harga properti justru semakin meroket. Besaran kenaikan harga ini bervariasi mulai lima persen hingga 15 persen.
Harga rumah-rumah tipe kecil di kawasan pinggiran Jakarta, saat ini sudah menembus angka Rp 500 jutaan. Hal ini dimungkinkan, karena rumah tipe kecil paling diburu konsumen.
Pertumbuhan properti di Bogor, khususnya kawasan Bogor Barat semakin melesat. Ini dipicu sarana transportasi massal seperti Transpakuan dan Angkutan PerbatasanTerintegrasi Busway (APTB).