Dua platform chatting yang selama ini terkenal aman, Telegram dan WhatsApp, ternyata bisa diretas. Hal tersebut dimungkinkan oleh sebuah celah pada jaringan telekomunikasi yang bernama SS7.
Pemerintah membentuk tim khusus untuk merespons serangan siber oleh hacker Bjorka. Tim khusus terdiri dari Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), Kemenkominfo dan Polri.
Praktisi keamanan siber Pratama Dahlian Persadha mengatakan, setiap pencurian data yang diketahui harus secepat mungkin dilakukan evaluasi oleh pihak-pihak yang mengumpulkan dan melakukan pengolahan.
Hampir tiga pekan sejak jutaan data pribadi yang diklaim dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dibobol, pemerintah belum juga berhasil menangkap hacker Bjorka.