Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, dan Kepolisian didesak untuk segera aktif menindaklanjuti sejumlah kejanggalan yang ditemukan dalam formulir C1. Di beberapa TPS, isi formulir C1 yang diupload ke KPU berbeda dengan kenyataan di lapangan.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil mengatakan, tujuan KPU mengunggah dokumen resmi C1 di website kpu.go.id, agar masyarakat bisa dengan cepat mengetahui hasil pemilihan di TPS.

Proses mengunggah hasil scan formulir C1 Pemilu Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden ke situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI oleh Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat hingga saat ini belum tuntas.

Pengelola situs http://c1yanganeh.tumblr.com/ mengajak masyarakat pemilih mengawasi rekapitulasi suara pilpres dengan mengirimkan temuan ke c1yanganeh@gmail.com.

Jumlah pindaian atau scan formulir C1 yang diunggah di situs kpu.go.id menampilkan data yang tidak valid semakin bertambah. Dari pantauan Kompas.com hingga Sabtu (12/7/2014) sore terdapat kejanggalan mulai dari formulir C1