Terungkapnya kasus dukun cabul yang mengaku bisa mengembalikan keperawanan di Kabupaten Semarang mengundang keprihatinan sejumlah pihak. Betapa tidak, lima orang korban dukun cabul tersebut adalah anak-anak belia yang berusia di bawah umur.
Orangtua dan para pendidik di sekolah memiliki peran penting dalam mencegah merebaknya "cabe-cabean", sebuah fenomena di mana para pelajar SMP dan/atau SMA mulai menjajakan dirinya.
Fenomena "cabe-cabean" yang sedang ramai di kalangan remaja menggelitik komentar pelajar. Ada yang mengaku tidak tahu, ada yang hanya mengerti sebatas lagu dangdut.