Kota Semarang dinilai cukup unggul dalam mengembangkan subsektor fashion sebagai kota kreatif sejak tahun 2016

Citayam Fashion Week sukses merebut perhatian banyak kalangan. Namun sayangnya, antusiasme yang semula positif harus terbumbui polemik dengan adanya upaya sejumlah pihak yang hendak mendaftarkannya menjadi merek dagang. Slogan kritik “created by the poor, stolen by the rich” menjadi ramai di mana-mana. Kreasi anak-anak Citayam yang orisinil menjadi ajang aji mumpung oleh kaum yang lebih superior. Padahal kegiatan ini murni lahir dari sebuah keberanian yang artifisial, dan influensnya mengundang tanpa “memaksa”. Lalu, mengapa “Messiah Complex” ini harus hadir di saat anak-anak Citayam itu tidak butuh dibantu? Mereka hanyalah anak-anak yang memakai ruang publik dan perlu diberikan ruang agar lebih tertib sehingga aktivitas di sekitarnya tidak terganggu. Simak obrolan lengkapnya bersama Managing Editor Kompas.com Heru "Mbonk" Margianto alias Mbonk, dan Editor Kompas.com Yohanes "Eenk" Harususilo alias Eenk di Ruang Jernih. #kcm #ruangjernih #jerniihkanharapan

Fenomena “Citayam Fashion Week” menjadi perhatian publik di media sosial.

Deretan polemik Baim Wong yang daftarkan merek Citayam Fashion Week ke PDKI.

Gubernur DKI Anies Baswedan ajak pimpinan bank investasi eropa catwalk di spot Citayam Fashion Week