Selain itu, masyarakat adat juga menilai akibat tak diberlakukannya hukum adat, pemerintahan adat, dan pengelolaan lainnya membuat komunitas adat Enggano mengalami penggerusan.
Ekspedisi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil mengungkap makhluk-makhluk unik di Pulau Enggano. Sejumlah biota diduga merupakan spesies baru.
Para kepala suku lainnya sempat mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Utara, agar bahasa Enggano dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Namun, usulan tersebut hingga kini belum direalisasikan.