Keindahan alami dan artifisial melebur dalam The Australian Garden karya studio lanskap Taylor Cullity Lethlean dan ahli tanaman Paul Thompson. Taman ini menjadi yang terbaik dalam World Architecture Festival 2013.
Desain kontemporer sering dipandang sebagai bentuk desain rumit yang sulit diaplikasikan di dalam rumah. Padahal, gaya desain ini lebih mampu mengalir untuk memberikan ruang bagi penggunanya mendobrak berbagai aturan dalam mendesain.
Prototip rumah ini dibangun sebagai respons atas isu keterbatasan lahan, kesulitas akses, serta konsep hunian yang berkesinambungan di masa depan. Bukan hanya modern minimalis, melainkan juga ramah bagi lansia dan kaum difabel.
Alih-alih menggunakan lampu sorot, rumah ini menerangi bagian luar dinding rumahnya dengan konstelasi lampu-lampu LED mungil. Anda tertarik mencobanya?