"Kalau menurut mereka hidup menjadi driver Go-Jek tidak bahagia, ya monggo putus saja kemitraannya, tetapi bukan berarti kami memecat karena ini kemitraan," ujar Vice President PT Go-Jek Indonesia Tadeus Nugraha di kantor PT Go-Jek, Kemang, Jakarta.
Intimidasi dari sejumlah tukang ojek membuat sejumlah pengendara Go-Jek terasingkan. Oleh karena itu, beberapa di antara mereka berinisiatif membuat pangkalan khusus Go-Jek.
Menjadi driver atau karyawan Go-Jek, Muhammad Nizar (47) mengaku sangat bersyukur. Dia merasakan perubahan drastis setelah bergabung dengan Go-Jek, ketimbang mangkal. Sebulan, dia bisa mengantongi uang Rp 4 juta.