Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

#Dprd Depok

DPRD Tolak Raperda yang Atur Warga Depok Jalankan Agamanya
DPRD Tolak Raperda yang Atur Warga Depok Jalankan Agamanya
DPRD Depok menolak Raperda tentang Penyelenggaraan Kota Religius (PKR) yang mengatur warga menjalankan agamanya, termasuk cara berpakaian.
Megapolitan
"Real Count" Pileg DPRD Kota Depok Sudah 46,09 Persen: PKS Unggul 26,65 Persen Suara
PKS mendapatkan perolehan suara tertinggi sementara pada Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) DPRD Kota Depok 2024 dengan 26,65 persen.
Megapolitan
"Real Count" Pileg DPRD Kota Depok Data 43,59 Persen: PKS di Puncak, Disusul Gerindra dan Golkar
Dalam Pileg DPRD Depok, PKS masih menduduki urutan teratas dengan perolehan sementara 24,28 persen atau 39.576 suara.
Megapolitan
“Real Count” Pileg DPRD Depok Data 41,29 Persen: PKS Unggul, Diikuti Gerindra dan Golkar
“Real Count” Pileg DPRD Depok Data 41,29 Persen: PKS Unggul, Diikuti Gerindra dan Golkar
PKS, Gerindra, dan Golkar sementara ini menjadi tiga partai dengan perolehan suara terbanyak dalam Pemilihan Anggota Legislatif DPRD Kota Depok.
Megapolitan
"Real Count" Pileg DPRD Depok Data 32,24 Persen: PKS Tertinggi, Disusul Golkar dan Gerindra
PKS sementara meraih suara tertinggi di Pileg DPRD Depok, yakni 25,07 persen. Kemudian, disusul Golkar dengan 15,82 persen dan Gerindra 13,23 persen.
Megapolitan

All News

Wakil Ketua DPRD Depok Minta Warga Jangan Dibebani Urus Administrasi Saat Berobat ke RS

Wakil Ketua DPRD Depok Minta Warga Jangan Dibebani Urus Administrasi Saat Berobat ke RS

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Depok Ditolak RS Berobat Pakai KTP

Wakil Ketua DPRD Depok Ditolak RS Berobat Pakai KTP

Megapolitan
Usul Pemberian Makanan Cegah

Usul Pemberian Makanan Cegah "Stunting" Ditunda, Anggota DPRD Depok: Siapkan Dulu yang Benar!

Megapolitan
Anggota DPRD Depok: Program Cegah Stunting Bukan Sekadar Bagi-bagi Makanan!

Anggota DPRD Depok: Program Cegah Stunting Bukan Sekadar Bagi-bagi Makanan!

Megapolitan
Sederet Kejanggalan Menu Program Pencegah Stunting yang Bikin Geram DPRD Depok

Sederet Kejanggalan Menu Program Pencegah Stunting yang Bikin Geram DPRD Depok

Megapolitan
Vendor Makanan Cegah Stunting Dicurigai Terafiliasi Parpol, DPRD Depok: Jangan Politisasi Program

Vendor Makanan Cegah Stunting Dicurigai Terafiliasi Parpol, DPRD Depok: Jangan Politisasi Program

Megapolitan
DPRD Depok Ungkap Kejanggalan Program Makanan Tambahan Menu Pencegah Stunting

DPRD Depok Ungkap Kejanggalan Program Makanan Tambahan Menu Pencegah Stunting

Megapolitan
DPRD Depok Pertanyakan Wajah Wali Kota Mejeng di Stiker Toples Menu Stunting, padahal Dana dari APBN

DPRD Depok Pertanyakan Wajah Wali Kota Mejeng di Stiker Toples Menu Stunting, padahal Dana dari APBN

Megapolitan
46 Politisi Gagal jadi Caleg DPRD Depok, dari Hanura Sampai PSI

46 Politisi Gagal jadi Caleg DPRD Depok, dari Hanura Sampai PSI

Megapolitan
Tak Penuhi Syarat, 46 Orang Gagal Jadi Caleg DPRD Depok

Tak Penuhi Syarat, 46 Orang Gagal Jadi Caleg DPRD Depok

Megapolitan
KPU Tetapkan 771 Orang Masuk DCS Anggota DPRD Depok

KPU Tetapkan 771 Orang Masuk DCS Anggota DPRD Depok

Megapolitan
Kritik Tarif Puskesmas Naik, Pimpinan DPRD Depok: Peningkatan Layanan Bukan dengan Bebani Warga

Kritik Tarif Puskesmas Naik, Pimpinan DPRD Depok: Peningkatan Layanan Bukan dengan Bebani Warga

Megapolitan
Minta Idris Batalkan Kenaikan Tarif Puskesmas, Pimpinan DPRD Depok: Berhenti Peras Masyarakat!

Minta Idris Batalkan Kenaikan Tarif Puskesmas, Pimpinan DPRD Depok: Berhenti Peras Masyarakat!

Megapolitan
Pimpinan DPRD Depok Minta Kenaikan Tarif Puskesmas Dibatalkan karena Bebani Warga Kurang Mampu

Pimpinan DPRD Depok Minta Kenaikan Tarif Puskesmas Dibatalkan karena Bebani Warga Kurang Mampu

Megapolitan
PSI Minta DPRD Depok Pertanyakan Alasan Kenaikan Tarif Puskesmas

PSI Minta DPRD Depok Pertanyakan Alasan Kenaikan Tarif Puskesmas

Megapolitan
F-PDIP DPRD Depok Minta Kebijakan Tarif Puskesmas Naik Dikaji Lagi

F-PDIP DPRD Depok Minta Kebijakan Tarif Puskesmas Naik Dikaji Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads