Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Rusia dan Ukraina sarat makna mulai dari wujud diplomasi Indonesia hingga upaya mencegah krisis pangan dunia.

LAWATAN perdana Presiden Joko Widodo ke tiga negara yang berakhir Minggu (16/11) boleh dibilang menjadi batu ujian baginya untuk tampil di kancah internasional.

Di tengah persepsi publik yang sudah telanjur memandang diplomasi adalah kerja elitis, tantangan berat Kemlu dan diplomat adalah bagaimana membumikan gerak-laku diplomasi Indonesia di dunia internasional agar memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat.

Meski menekankan pada aspek kemaritiman, Hasto mengatakan, bukan berarti kebijakan politik internasional Indonesia akan berubah. Menurut dia, Indonesia tetap akan menganut paham politik bebas dan aktif dalam membangun hubungan luar negerinya.

Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan akan mengedepankan diplomasi persahabatan dengan pihak luar negeri jika ia terpilih menjadi presiden RI. Diplomasi persahabatan itu dilakukan untuk menjaga ketahanan negara.