Lebih dari 30 persen anak Indonesia merokok sebelum usia 10 tahun. Sementara itu, 59,1 persen balita menjadi perokok pasif karena terpapar dari rumah sendiri maupun tempat umum. Generasi produktif di masa depan terancam.
Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Sardy Sar, mengingatkan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla untuk mengelola bonus demografi penduduk Indonesia. Menurut Sardy, salah pengelolaan akan mengubah bonus tersebut menjadi bencana demografi.
Calon wakil presiden Hatta Rajasa menilai bonus demograsi dapat bermanfaat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi jika diisi dengan peningkatan mutu pendidikan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, bonus demografi akan dialami negara-negara di dunia pada 2025. Namun, bonus itu bisa juga berbalik menjadi bencana.