Bukan rahasia umum jika data center disebut boros listrik. Server di data center harus standby 24 jam sehingga memerlukan energi begitu besar. KOMPAS.com memaparkan beberapa cara menyiasatinya.
Sebuah perusahaan tak cukup hanya memiliki data center tanpa ada dukungan infrastruktur yang cerdas. Jangan sampai kehilangan pelanggan gara-gara data center mengalami downtime. Semua bisa berantakan!
Monitoring data center secara manual sangat tidak efektif dan efisien. Selain memakan waktu, cara itu bisa menyebabkan keterlambatan penanganan karena monitoring yang tidak real time. Ada software tangguh untuk solusi tersebut.
Perlakuan pada data center harus khusus, mulai struktur bangunan hingga infrastrukturnya harus memenuhi kaidah dan standar keilmuan yang ada. Salah perlakuan, operasional data center terganggu dan menimbulkan bencana.