Dadang, pengelola pabrik tepung tapioka yang digerebek polisi, mengakui dirinya memproduksi tepung dengan dicampur tawas dan kaporit. Namun dia mengaku kandungan kedua bahan kimia itu hanya sedikit dan dianggap tidak akan berbahaya.
Dadang mengaku datang ke Yogyakarta bersama lima temannya dari Bandung dan mulai berjualan sejak minggu pertama bulan Agustus. Pada 17 Agustus tahun lalu, pemuda asal Bandung ini mampu meraih omset hingga sekitar Rp 5 juta.