Presiden Joko Widodo angkat bicara soal aksi penyerangan kantor majalah "Charlie Hebdo" di Perancis. Jokowi mengutuk peristiwa berdarah itu. Namun, Presiden juga mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi harus dilakukan dengan saling menghormati.
Saat bersembunyi di sebuah gudang percetakan dan dikelilingi polisi, teroris Said dan Cherif Kouachi tidak menyadari bahwa pasukan komando sedang diberi informasi tentang setiap gerakan mereka.
Sentimen anti-Islam di Eropa pasca-penyerangan sekelompok teroris ke kantor majalah satire Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang mendapat tanggapan dari tokoh Jaringan Islam Liberal (Jil) Ulil Abshar Abdalla.