Saat memutuskan berinvestasi properti, ada dua hal yang terbayang, yaitu capital gain dan penghasilan sewa. Namun, sama seperti instrumen investasi lainnya, properti juga punya risiko. Tanpa strategi, bisa buntung dibuatnya.
Saat ini sektor properti masih menjadi salah satu investasi favorit. Ketika ekonomi lesu, termasuk pasar properti, sejumlah investor justru melihat kondisi ini sebagai peluang menempatkan dana. Hanya butuh kejelian!
Saat ekonomi sedang lesu, investasi juga melambat. Namun, properti masih menjadi favorit orang Indonesia di antara semua instrumen investasi. Risikonya yang bisa lebih ditekan dan diperhitungkan, jadi alasan kecenderungan itu.
Banyak orang masih menempatkan dana di tabungan dan deposito untuk investasi. Padahal, kedua produk perbankan tersebut tidak dirancang untuk investasi jangka panjang. Pun, rentan tergerus pajak dan inflasi.