Berbagai perkiraan menyebut hilangnya pesawat disebabkan akibat buruknya cuaca terkait adanya awan kumulonimbus di jalur penerbangan tersebut, tepatnya di kawasan Selat Karimata.
BMKG telah memberi peringatan bahwa di kawasan sekitar Belitung dan Kalimantan Barat terdapat potensi pertumbuhan awan kumulonimbus antara pukul 01.00 dan 13.00.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi Bangka Belitung (Babel), menyebut cuaca sedang buruk saat penerbangan AirAsia dari Surabaya menuju Singapura, sekitar pukul 6.17 WIB pagi tadi, Minggu (28/12/2014).
Sepanjang perjalanan dari Surabaya, Air Asia QZ8501 terbang dalam cuaca berawan. Di lokasi antara Belitung dan Kalimantan, pesawat berhadapan dengan awan tebal kumulonimbus.