CEO Uber Travis Kalanick menyatakan, China adalah pasar Uber yang paling intens namun sarat dengan ide-ide baru yang bisa diaplikasikan di negara-negara lain. Selain itu, menurut Kalanick, investasi di China sangat berkesinambungan.
Kasus protes pengemudi taksi konvensional terhadap taksi yang berbasis aplikasi pekan lalu hanyalah satu kasus di antara puluhan, bahkan ratusan, potensi masalah.