"Tahun depan pertumbuhan ekonomi mungkin bisa di atas 5 persen. Khusus di properti, bisa di atas 8 persen-9 persen," ujar James di Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Tak dapat dimungkiri, percepatan pembangunan infrastruktur mampu mengubah peta bisnis sektor properti secara signifikan. Terutama pembangunan infrastruktur jalan tol, dan jaringan rel kereta api berbasis konektivitas.
Pembangunan infrastruktur ditengarai mampu menjadi solusi atas lemahnya bisnis properti belakangan ini. Keberadaannya dapat membuat harga lahan dan produk properti seperti apartemen dan lainnnya naik dalam jumlah yang cukup besar.
"Untuk short term atau jangka pendek, satu hingga dua tahun ke depan, bisnis properti akan tetap suram," ujar Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto.