Indonesia masih tetap optimis bisa menarik investasi langsung dari Amerika Serikat ke depan, meski saat ini pemerintah negara tersebut sedang menghentikan layanannya (shutdown).
Meskipun nilai tukar rupiah melemah, portofolio saham justru dinilai menjanjikan. Hal ini lantaran saham-saham di lantai bursa relatif masih murah setelah investor asing kabur dari pasar finansial Indonesia.
Indonesia sukses "memantra-mantrai" Grup Mantra berinvestasi di sektor perhotelan. Kelompok usaha ini membenamkan dana 20 juta dollar Australia guna membuka 20 hotel di seluruh Indonesia.
Gubernur DKI Joko Widodo memastikan bahwa pemerintah Indonesia akan mengendalikan secara penuh investasi yang akan ditanamkan Amerika Serikat di Jakarta.