Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

#Beginu

Karya sebagai Instrumen Perubahan
Karya sebagai Instrumen Perubahan
Karya memiliki dua fungsi yang berbeda, yaitu hiburan dan memberikan manfaat. Salah satunya adalah kritik sosial untuk memantik suatu perubahan.
Tren
01:00:19
[BEGINU S6E31]: Galih Satrio, Ilustrator Bola yang Tinggalkan Profesi Arsitek 10 Tahun
[BEGINU S6E31]: Galih Satrio, Ilustrator Bola yang Tinggalkan Profesi Arsitek 10 Tahun
Galih Satrio adalah ilustrator asal Yogyakarta yang memakai goresan arang sebagai teknik pilihannya dalam berkarya. Galih menemukan kegiatan menggambar sebagai passion yang ia gandrungi setelah alih profesi 10 tahun sebagai arsitek. Bagi Galih, dunia arsitek membuat ruang berekspresinya terbatas. Menggambar melepaskan energinya menjadi lepas. Karya Galih rupanya banyak diminati klub-klub sepakbola Eropa. Mimpi besar Galih berikutnya adalah berpameran di Eropa, negara yang memakai karya ilustrasinya. Entah kapan, namun Galih terus memupuk mimpi itu dengan ketekunan. Galih bersiap dengan berkarya untuk menyambut kesempatan yang akan datang. Ia fokus menambah value dan produktif dengan disiplin. Ia yakin, produktivitaslah yang turut menentukan. Simak obrolan Galih Satri dengan Wisnu Nugroho di @Beginu Season 6 Episode 13 hanya di Youtube Kompas.com! Dengarkan podcast BEGINU di Spotify melalui https://bit.ly/beginupodcast #beginu #wisnunugroho #galihsatrio #thegandrungs #kcm #jernihmelihatdunia
video
57:14
[BEGINU S6E7]: Alexandra Tilman, Santa Cruz 1991, dan Kata-kata sebagai Pembebas
[BEGINU S6E7]: Alexandra Tilman, Santa Cruz 1991, dan Kata-kata sebagai Pembebas
Alexandra de Araujo Tilman adalah penyair asal Timor Leste. Kegandrungannya pada syair dan puisi, membuatnya menjadikan kata-kata sebagai alat untuk menyuarakan suara-suara yang tidak terdengar. Suara-suara tentang keadilan yang harus diperjuangkan. Melalui karyanya Pagi November, ia menceritakan kondisi Timor Timur kala itu, saat pecahnya peristiwa Santa Cruz, 1991. Alexandra memilih betul kata-kata yang ada pada sajak-sajaknya agar emosi pada saat itu dapat terepresentasikan dengan baik dan memberikan rasa yang hidup. Kecintaanya pada dunia sastra seakan menjadi panggilan bagi Alexandra Tilman dalam menyuarakan kebenaran yang ada di sekitar. Ia selalu percaya, kebenaran akan menggapai kemenangan. Dan sastra sebagai media yang menjembatani menuju pembebasan. Simak obrolan Alexandra de Araujo Tilman dengan Wisnu Nugroho di @Beginu Season 6 Episode 7 hanya di Youtube Kompas.com! Dengarkan podcast BEGINU di Spotify melalui https://bit.ly/beginupodcast #beginu #wisnunugroho #alexandratilman #thegandrungs #kcm #jernihmelihatdunia
video
01:08:28
[BEGINU S6E12]: Arbain Rambey, Fotografi Jurnalistik, dan Gembira Kunci Sehat serta Kreatif
[BEGINU S6E12]: Arbain Rambey, Fotografi Jurnalistik, dan Gembira Kunci Sehat serta Kreatif
Sebagai sosok yang telah malang melintang di dunia fotografi jurnalistik, Arbain Rambey memiliki setumpuk pengalaman akan momen saat ia menjalankan tugas. Sebagai fotografer, Arbain kerap membawa pulang oleh-oleh berupa benda-benda unik. Kebiasaan ini membawa kegembiraan tersendiri bagi Arbain Rambey untuk merawat kesehatannya. Koleksinya yang memenuhi rumah adalah upayanya untuk merawat ingatan. Arbain yakin, kegemnbiraan akan membuat lebih rileks dan menyehatkan. Selain itu, senang akan meningkatkan produktivitasnya sebagai pekerja kreatif. Di saat bertemu dengan problematika, Arbain pun melakukan switching pada mindset-nya agar tetap menghadapinya dengan bahagia. Simak obrolan Arbain Rambey dengan Wisnu Nugroho di @Beginu Season 6 Episode 12 hanya di Youtube Kompas.com! Dengarkan podcast BEGINU di Spotify melalui https://bit.ly/beginupodcast #beginu #wisnunugroho #arbainrambey #thegandrungs #kcm #jernihmelihatdunia
video
01:31:37
[BEGINU S6E15]: Heri Pemad, Merawat Kegilaan agar Waras dan Art Jog
[BEGINU S6E15]: Heri Pemad, Merawat Kegilaan agar Waras dan Art Jog
Heri Pemad adalah sosok di balik Art Jog di Jogja yang menjadi wadah bagi pertemuan ide-ide kreatif dalam bidang kesenian. Art Jog berangkat dari keresahan Heri Pemad melihat fenomena banyaknya seniman yang tidak memikirkan pasar. Keberadaan Art Jog salah satunya berupaya menghadirkan pasar itu. Keluwesan Heri Pemad menghadapi keunikan masing-masing seniman yang ia kenal, bermula saat ia menjadi kurir tukang antar undangan selama 4 tahun. Dari sana, Heri Pemad hapal semua seniman dari yang muda hingga tua, dari gayanya hingga kebiasaannya. Kegigihan Heri Pemad selama menjadi kurir, muncul istilah di kalangan para seniman, “Pemadkan saja, pasti sampai”. Tak hanya itu, berkat kecintaannya terhadap karya seni, ia kemudian mulai memikirkan bagaimana setiap karya yang dihasilkan agar ditangani dengan baik mulai dari packingnya, cara membawanya, hingga cara pasangnya. Gagasan tersebut kemudian menjelma menjadi bisnis yang ia kelola dengan nama Heri Pemad Management. Pemad yang dalam bahasa walikan berarti gila, seolah mengukuhkan julukannya tersebut memang pas sebagai Heri yang gila akan ide-ide kreatif. Bagi Heri Pemad, kegilaan perlu dirawat untuk mencapai kewarasan. Yen ora edan, ora waras! Simak obrolan lengkapnya Heri Pemad dan Wisnu Nugroho di @Beginu Season 6 Episode 15 hanya di Youtube Kompas.com! Dengarkan podcast BEGINU di Spotify melalui https://bit.ly/beginupodcast #beginu #wisnunugroho #heripemad #thegandrungs #kcm #jernihmelihatdunia
video

All News

57:32
[BEGINU S5E3] Sisca Soewitomo

[BEGINU S5E3] Sisca Soewitomo

video
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads