Irwan menambahkan, jika depresiasi rupiah menembus Rp15.000 per dolar AS, maka kondisi tersebut akan mengganggu stabilitas makro ekonomi. Variabel pertumbuhan ekonomi dinilai akan mengalami penurunan, mengikuti pelemahan rupiah.
Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Nasional Malaysia (BNM) menandatangi head of agreement terkait implementasi integrasi Perbankan ASEAN.