Sebagai kota kedua (second-tier) dalam konstelasi bisnis dan industri properti Nasional, Banjarmasin pantas untuk dilirik. Ibu Kota Kalimantan Selatan ini dipandang prospektif.
Kondisi ini membuatnya harus merugi hampir 50 persen, karena menurunnya produksi dari dua setengah kuintal menjadi satu koma dua lima kuintal per harinya.