Amerika Serikat mengungkapkan bahwa balon mata-mata China telah beroperasi di seluruh benua yang ada di dunia, termasuk empat unit yang terlacak melintasi langit AS.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyatakan, tiga objek terbang tak dikenal alias unidentified flying object (UFO) yang ditembak jatuh dalam seminggu terakhir kemungkinan tidak berbahaya.