Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan, tidak ada instruksi kepada bintara pembina desa (babinsa) untuk mendata preferensi pilihan warga dalam pemilu presiden mendatang.
Anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Akbar Faisal, menilai pengerahan anggota babinsa untuk memberikan arahan pilihan capres merupakan bentuk pelecehan terhadap Kepala Negara.
Jajaran TNI di Satuan Komando Distrik Militer atau Kodim yang berada di bawah Kodam IV Diponegoro tidak akan mengarahkan masyarakat memilih calon presiden dan wakil presiden tertentu dalam Pemilihan Presiden 9 Juli mendatang.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menilai aktivitas bintara pembina desa (Babinsa) yang mencatat preferensi pilihan masyarakat adalah sebuah tindakan yang tidak lazim.