Tinggal di atas air mulai menjadi hal populer di Belanda. Sebabnya bukan hanya karena masyarakat di sana tertarik dengan lingkungannya tetapi juga karena pendekatan baru dari pemerintah dan ahli tata kota untuk menanggulangi banyaknya masalah banjir.
Jika rumah pada umumnya terlihat jelas bangunannya dan berbentuk proporsional, maka lain halnya dengan salah satu rumah di perfektur Hyogo, Jepang. Rumah karya Alphaville itu memiliki bentuk kurang proporsional dengan menampilkan visual dua bentuk kubus.
Sebuah toko buku kini jarang diminati, terutama oleh generasi muda. Alasan itu yang kemudian membuat Archstudio, sebuah studio arsitektur Tiongkok, membuat sebuah toko buku dan kafe dalam satu tempat dengan nama Rong Bao Zhai.
Rumah tak melulu selalu berada di atas daratan. Perkembangan teknologi membuat rumah kini bisa berada di atas air. Salah satunya adalah Friday, sebuah perusahaan arsitektur dan industrial berbasis teknologi bahari yang menciptakan rumah apung "Floatwing".