Menggunakan 5.000 peti soda, para arsitek ini membangun paviliun cantik yang bisa digunakan bermacam fungsi di sebuah aula pameran. Saat pameran selesai, kontainer-kontainer plastik itu dikembalikan ke perusahaan soda untuk digunakan ke fungsinya semula.

Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Georgius Budi Yulianto mengeklaim, kualitas karya arsitek Indonesia sudah setara dengan arsitek dunia.

E-Polis dirancang oleh firma arsitektur kenamaan dunia yang berbasis di Australia, Woods Bagot.

Media daring terkemuka di bidang arsitektur dan desain, Dezeen, memasukkan SHAU sebagai finalis penghargaan Biggest Design Talents tahun 2018.

Meski sudah tiada, namun karya arsitektur Zaha Hadid masih terkenang hingga saat ini.