Sebelumnya, Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Hendra Wibawa membenarkan ada belasan hewan ternak yang mati akibat terpapar antraks.

Antraks adalah penyakit yang serius, bahkan dapat mematikan, yang disebabkan oleh infeksi Bacillus anthracis dari hewan ternak yang dagingnya dikonsumsi.

Petugas Puskesmas Teppo, Kecamatan Patampanua, yang selama ini membuka posko penanganan bakteri antraks mencatat, 41 warga melaporkan diri terjangkit bakteri antraks ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Malimpung.

Menurut dokter Vikayani Wekoila dari Puskesmas Teppo, Kecamatan Malimpung, pasien telah memakan daging yang diduga mengandung penyakit antraks.

Kedua pasien tersebut sudah terlihat membaik, ditandai dengan berkurangnya demam serta rasa gatal pada kaki dan tangan mereka.