Pengamat transportasi, Azas Tigor Nainggolan, menilai kebijakan pemerintah dalam menerapkan kebijakan tidak menjual solar subsidi di Jakarta Pusat, mengorbankan angkutan umum dan penggunanya.
Tidak menutup kemungkinan, di tengah jalan, dalam rute yang dilewatinya di Jakarta Pusat, solar di kendaraan habis. Alih-alih sopir angkutan umum terpaksa membeli solar nonsubsidi seharga Rp 12.800.