Seorang kolektor anggur asal Indonesia yang menjadi terdakwa pemalsuan anggur kuno di California, AS, meminta maaf kepada hakim dan mengatakan tindakannya "sangat bodoh".
Dengan cara kreatif, sebuah pabrik minuman anggur dibangun dari bahan daur ulang, yaitu bangkai kapal. Pabrik ini memakai bagian-bagian bangkai kapal untuk menutup lantai interior, serta plafon pabrik.