Musim kemarau serta intensitas hujan yang rendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), membuat 17 Kabupaten di daerah itu mengalami krisis air bersih.
Puncak kemarau melanda seluruh kecamatan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Penduduk di wilayah pedalaman merasakan dampaknya dengan matinya sumur dan keringnya aliran sungai.