Dalam situasi perekonomian sekarang, BI menilai angka ideal bagi defisit neraca transaksi berjalan Indonesia adalah 1,7 persen. Stabilitas ditegaskan harus lebih diprioritaskan dibanding target pertumbuhan.
Direktur PT IndoPremier Investment Management Ernawan Rahmat Salimsyah menilai neraca pembayaran yang negatif seperti yang dialami Indonesia tidak selalu menjadi hal yang tabu.