Aborsi menjadi isu kontroversial di negara yang penduduknya mayoritas beragama Katolik.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa Gereja Katolik Roma telah menjadi "terobsesi" untuk mengkhotbahkan masalah aborsi, pernikahan gay, dan kontrasepsi. Paus menegaskan bahwa dia memilih tidak membahas isu-isu tersebut walau ada sejumlah tudingan dari beberap

DPR AS, Selasa (18/6/2013), menyetujui langkah Partai Republik membatasi aborsi pada 20 minggu pertama setelah pembuahan.

Dampak mengerikan dari aborsi bukan hanya dosa karena dengan sengaja menggugurkan kandungan. Efeknya pada kesehatan fisik tidak main-main.

Pemerintah mengusulkan agar pemerkosaan dan aborsi tidak diatur dalam Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS).