Sulistriono (23), warga Desa Klitih, Kecamatan Karangtengah, Demak, mengaku telah menghabisi nyawa NAF (14), salah seorang siswi SMP di Demak. Dia mengaku membunuh karena sakit hati.
Prihatin dengan maraknya aksi kekerasan seksual yang menimpa anak-anak, dua siswa SMP di Surabaya menciptakan celana dalam anak anti-kekerasan seksual. Alat otomatis akan mengeluarkan bunyi jika celana dalam dilepas.
Terungkapnya kasus pembunuhan itu, kata Setijo, setelah penyidik mengumpulkan sejumlah barang bukti seperti sepeda onthel, sandal, tali, handphone korban dan pelaku.
Guru SMP Negeri 1 Wundulako, Kolaka, Sulawesi Tenggara, berencana memungut Rp 10.000 per siswa setiap bulan. Uang itu diperuntukkan untuk tambahan kesejahteraan guru. Namun, rencana itu ditolak oleh orangtua murid.