Tindakan asusila ini terungkap berdasarkan cerita para korban kepada orangtuanya. Menurut pengakuan Wi, ia mengiming-imingi para korban dengan jajanan sebelum melancarkan aksinya.
Akibat mempertanyakan nasib uang pungutan sebesar Rp 105 juta yang akan digunakan untuk membangun gedung ekstrakurikuler di SDN Induk Ungaran, seorang wali murid malah dihajar anggota komiter sekolah.