Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, menyerukan anggota Pramuka di Tanah Air membantu Badan SAR Nasional mencari pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501.
Soelistyo mengatakan bahwa pihaknya telah menghubungi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Pattimura pada Senin sore. KRI itu diminta mengecek ke lokasi tumpahan minyak.
"Kami tidak bisa menerjunkan penyelam di sana karena itu laut dalam. Menyelam itu ada kedalaman minimal dan bisa sangat membahayakan penyelam. Oleh sebab itu, kita menunggu dulu peralatan menyelam otomatis Submersil Vehicle itu," lanjut Soelistyo.
Badan SAR Nasional (Basarnas) menerima sinyal yang diduga berasal dari bagian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) pagi.
Akibat ombak besar, tim khusus Basarnas hanya bisa melakukan pencarian secara manual. Basarnas kesulitan untuk menurunkan kamera bawah laut, atau ROV (Remote Operation Vehicle).