KOMPAS.com - Peristiwa tragis yang dikenal sebagai "Bandung Lautan Api" terjadi pada bulan Maret 1946 di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Peristiwa ini merupakan bagian dari konflik yang terjadi setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Berikut ini adalah kronologi Bandung Lautan Api, sebuah peristiwa pembumihangusan Kota Bandung.
Baca juga: Siapa Pemimpin Tragedi Bandung Lautan Api?
Pada 945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan setelah berabad-abad dijajah oleh berbagai kekuatan kolonial, termasuk Belanda.
Namun, Belanda masih tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia dan berusaha untuk mengembalikan kendali atas wilayah jajahannya.
Hal ini menyebabkan ketegangan antara Indonesia dan Belanda.
Bandung, kota industri penting dan ibu kota Provinsi Jawa Barat, menjadi salah satu pusat konflik antara pasukan Indonesia dan Belanda.
Hingga pada 22 Maret 1946, pasukan Belanda di bawah pimpinan Jenderal S. H. Spoor melancarkan serangan besar-besaran ke Bandung.
Mereka menggunakan artileri berat dan melancarkan serangan udara.
Namun, pasukan Indonesia di bawah kepemimpinan Letnan Kolonel Abdul Haris Nasution, tidak tinggal diam ketika menyadari Belanda berupaya menguasai wilayah mereka.
Indonesia melakukan perlawanan dengan tekad yang kuat terhadap pasukan Belanda.
Baca juga: Penyebab Terjadinya Bandung Lautan Api
Pertempuran pun terus berlangsung hingga dua hari kemudian, pada 24 Maret 1946, pasukan Belanda mulai menguasai sebagian besar Kota Bandung.
Pengepungan kota dimulai dan pasukan Indonesia terjebak di dalamnya.
Kota Bandung menjadi medan pertempuran sengit yang mengakibatkan kerusakan hebat dan penderitaan bagi warga sipil yang tidak terlibat dalam pertempuran.
Pertempuran di Kota Bandung berlangsung sengit.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.